Pengalaman Pendaftaran Haji Kota Tangerang Selatan (Januari 2019)

Assalamu’alaykum teman-teman, setelah sekian lama vakum nulis di blog, kali ini mau berbagi tentang pengalaman daftar haji di kota Tangerang Selatan.

OOT sekilas, jadi sebelum menikah memang sudah ditargetkan banget untuk segera daftar haji. Alhamdulillah do’aku diijabah, 60% dari biaya daftar haji saya dan suami disponsori oleh bapak ibu mertua sebagai kado pernikahan :’) Ternyata itu memang cita-cita bapak ibu mertua sejak anak-anaknya masih kecil untuk bisa memberikan kado pernikahan berupa bantuan mendaftarkan haji. Masya Allah 🙂

Lanjut, ternyata mendaftar haji tanpa bantuan agen atau biro apapun itu mudah loh! Berbekal dari baca-baca pengalaman orang lain di blog dan cek web Kementerian Agama, berikut merupakan langkah-langkah pendaftaran haji (reguler):

  1. Membuka rekening tabungan haji di bank syariah
  2. Mengurus dokumen pendaftaran haji di bank syariah
  3. Mendaftar haji di Kementerian Agama

Yuk, kita bahas rinciannya untuk tiap-tiap langkah yaa.


1. Membuka rekening tabungan haji di bank syariah

Karena KTP saya dan suami masih dengan domisili yang sebelumnya, sebelum masuk ke langkah ini kami mengurus pergantian KTP dulu. InsyaAllah nanti saya akan tulis dalam post yang berbeda.

Setelah sudah dapat KTP baru yang masih fresh dari Disdukcapil, kami berangkat ke bank syariah terdekat. Sebagai nasabah BNI Syariah yang baik, saya mempercayakan bank yang sama untuk menabung haji (bukan endorse loh hehe).

Walaupun saya sudah punya rekening BNI Syariah sebelumnya, saya tetap harus buka rekening baru yang benar-benar khusus untuk tabungan haji. Bedanya dari 2 rekening ini adalah, kalau untuk tabungan haji, kita tidak dapat kartu ATM. Jadi gak bisa curang narik uang dari tabungan haji kalau lagi kepepet :p Kartu ATM baru akan diberikan nanti sebelum keberangkatan haji.

Untuk membuka rekening tabungan BNI Baitullah iB Hasanah, dokumen yang dibutuhkan hanya:

  • KTP asli
  • NPWP asli (kalau ada)

Di rekening tabungan ini terdapat 2 akad, yaitu akad wadiah dan mudharabah. Bedanya apa? Bedanya hanya di jumlah minimal saldo dan bagi hasil. Kami pilih akad wadiah karena jumlah minimal saldo lebih sedikit dan gak terlalu perlu bagi hasil juga (cek disini untuk info lebih lanjut mengenai rekening tabungan).

Di bank, kami juga dijelaskan bagaimana prosedur pendaftaran haji dengan BNI Syariah. Tapi pada saat itu kami gak langsung urus pendaftaran haji karena belum siapkan berkas dan uangnya masih di rekening suami.

Fyi (sekalian iklan sedikit), rekening suami bukan BNI dan maunya transfer antar bank tanpa biaya pakai Flip, sedangkan di Flip setiap harinya dibatasi maksimal transfer 5 juta supaya gak kena biaya (ada juga transfer prioritas tanpa limit nominal dengan biaya transfer tambahan 2.500).

20181227_161653
Buku rekening tabungan haji BNI Syariah

2. Mengurus dokumen pendaftaran haji di bank syariah

Dengan modal mengira-ngira dari pengalaman orang lain di kota yang berbeda, sebelum berangkat lagi ke bank, kami cetak pas foto dulu. Kebetulan sudah punya soft copy, jadi minta edit background jadi putih dan muka 80% (bilang aja foto untuk daftar haji pasti petugasnya langsung ngerti).

Dokumen yang perlu disiapkan untuk pendaftaran haji di BNI Syariah:

  • KTP asli
  • Materai 6000 (4 buah)
  • Pas foto ukuran 3×4 (5 lembar)
  • Buku tabungan asli dengan saldo minimal Rp 25.100.000 atau Rp 25.500.000 – tergantung akad (untuk mendapatkan nomor porsi dari Kementerian Agama)

Sesampainya di bank, kami ke customer service dulu. Kemudian kami diminta untuk mengisi Surat Pernyataan Pendaftaran Calon Jemaah Haji dan Surat Kuasa/Wakalah.

20190107_125255
Surat Pernyataan Calon Jemaah Haji
20190107_125355
Surat Kuasa/Wakalah

Setelah mengisi surat-surat di atas, kami diarahkan pergi ke teller untuk menyetor tabungan sejumlah minimal Rp 25.000.000. Namun karena kami sudah transfer semua ke rekening, di teller kami hanya cetak rekap di buku tabungan saja. Oh ya, karena kami pilih akad wadiah untuk rekening, jadi pastikan nominal di rekening minimal ada Rp 25.100.000 yaa. Beda hal kalau pilih akad mudharabah maka minimal Rp 25.500.000.

Setelah dari teller, kami kembali ke customer service untuk menyerahkan buku tabungan yang isinya sudah updated dan pas foto. Nanti mbak CS akan memeriksa semua kelengkapan, nempelin foto, minta tanda tangan dll (maaf agak lupa). Kalau sudah beres, kami diberikan berkas surat-surat tadi dan beberapa berkas lainnya (terlampir di bawah) untuk dibawa ke Kementerian Agama.

PENTING: semua dokumen jangan sampai hilang!

20190107_121827
Bukti Setoran Awal BPIH
20190107_125633
Tanda Bukti Setoran Awal (lembar pertama untuk kita, lembar lainnya diambil Kementerian Agama)

3. Mendaftar haji di Kementerian Agama

Langkah terakhir, langsung cus ke Kementerian Agama. Kalau gak salah baca, operasional pendaftaran haji di kantor Kemenag Tangsel untuk hari Senin-Kamis jam 08.00-16.00, untuk hari Jum’at lupa, dipotong waktu istirahat selama kurang lebih 1 jam.

Berikut merupakan dokumen apa saja yang perlu dibawa saat ke kantor Kementerian Agama Kota Tangerang Selatan (ingat ya, setiap kota mungkin berbeda-beda):

20190107_134753

Alhamdulillah semua dokumen langsung lengkap dan bisa langsung diproses saat itu juga.

Proses di kantor Kemenag ada 4 tahap:

  • Loket pertama: validasi semua berkas dan isi form
  • Loket kedua: foto lagi, rekam sidik jari, serta validasi data diri
  • Loket ketiga: tanda tangan Surat Pendaftaran Pergi Haji (SPPH)
  • Loket keempat: penyerahan SPPH dan tanda bukti setoran awal lembar pertama

PENTING:

  1. Semua dokumen yang diberikan kantor Kemenag jangan sampai hilang sampai waktu keberangkatan. Dokumen boleh difotocopy, dilaminating, difoto, dll.
  2. Pastikan nomor handphone bisa dihubungi sampai waktu keberangkatan. Kalau ada perubahan, jangan lupa untuk melakukan konfirmasi ke Kemenag setempat.
spph zahra
SPPH

Setelah dapat SPPH dan nomor porsi, kita bisa langsung pulang. Info estimasi keberangkatan juga bisa dilihat disini atau langsung datang ke kantor Kemenag.

Untuk kota Tangerang Selatan sendiri, estimasi waktu menunggu sekitar 16-18 tahun. Bisa jadi lebih cepat atau lambat, yang jelas untuk lansia lebih diutamakan. Tiap provinsi atau kota juga bisa berbeda tergantung kuota (infonya bisa dicek disini). Kami sendiri dapat estimasi keberangkatan di tahun 2037.


Alhamdulillah pendaftaran haji pun selesai dengan proses yang sangat lancar. Kami percaya setiap niat baik pasti akan dimudahkan oleh Allah.

Untuk teman-teman yang masih muda, yuk mulai menabung untuk daftar haji! 🙂

Duh, kan masih muda, waktu masih panjang lah.

Justru karena masih muda dan waktu masih panjang, kita bisa mulai daftar sedini mungkin supaya saat berangkat nanti usia belum terlalu tua dan masih lebih bugar. Jangan takut tabungan habis atau semacamnya, karena rezeki bisa datang dari mana saja. Sisihkan sedikit-sedikit, lama-lama jadi bukit. Bismillah, niatkan dan usahakan dengan sungguh-sungguh pasti bisa 😀

InsyaAllah setelah ini saya akan daftarkan haji untuk ayah saya di kota Bekasi, mungkin nanti akan saya update juga prosedur pendaftaran disana kalau ada yang berbeda ya. Mohon do’anya yaa teman-teman..

Semoga langkah kita selalu dimudahkan untuk berkunjung ke Baitullah yaa teman-teman. Aamiin ya robbal alamiin 🙂